dakwatuna.com – Sydney. Perbankan syariah diklaim
dapat membantu pemerintah Australia dalam mengatasi kekurangan
pendanaan infrastruktur. Perbankan syariah merupakan solusi terbaik
bagi pemerintah Australia daripada menaikkan pajak yang menyulitkan
masyarakat.
Kepala perusahaan keuangan syariah pertama di
Australia, Talal Yassine, mengatakan beberapa perubahan dapat dilakukan
pemerintah Australia untuk mengembangkan perbankan syariah di negeri
kangguru tersebut. Sayangnya ledakan potensi investasi di Australia
terhalang oleh hambatan-hambatan aturan pemerintah Australia.
“Industri
keuangan syariah bernilai setidaknya satu triliun dolar dan setiap
tahun tumbuh secara signifikan,” ujarnya, seperti dilansir laman ABC
Radio Australia, Jumat (20/4). Apabila pemerintah Australia bicara
sepotong kecil dari jumlah tersebut, artinya mereka sedang membicarakan
miliaran dolar.
Terkait keragu-raguan masyarakat Australia
terhadap perbankan syariah, Yassine mengatakan pihaknya bukan membawa
hukum syariah ke Australia. Apa yang dibawanya adalah perbankan yang
sesuai syariah Islam. Perbankan syariah menganut sistem joint venture
dan bagi hasil. Perbankan ini tidak mengenal hutang dan investasinya
luar biasa.
Untuk itu peraturan Australia harus diubah untuk
mengakomodasi kebutuhan investor Muslim yang ingin berinvestasi sesuai
dengan syariah. Misalnya saja penggunaan bunga yang masih dipakai dalam
sistem perbankan di Australia. Pemerintah bisa saja merancang
pengecualian . Hal ini, kata dia, sudah dilakukan di beberapa negara
barat seperti Inggris dan Amerika Serikat. (Hafidz Muftisany/Friska
Yolandha/RoL)
Info:
0853 1232 7515 dan 0881 808 6675(mobile)
021 8845563
Tidak ada komentar:
Posting Komentar