Laman

Rabu, 27 Juni 2012

MARHABAN YA RAMADHAN

Ramadhan 1433 H sudah di depan mata. Bulan rahmah, bulan maghfirah, bulan pembebasan dari api neraka, bulan penuh dengan bonus pahala, dan bermacam-macam sebutan lain yang baik diberikan kepada bulan Ramadhan. Memang sesungguhnya ramadhan adalah bulan yang istimewa, karena ia adalah penghulu segala bulan. Lantas apakah kita akan membiarkan bulan Ramadhan berlalu begitu saja?

Persiapan menyambut Ramadhan

Sebagaimana layaknya kita akan kedatangan tamu, tentu saja kita akan melakukan persiapan, apalagi tamunya adalah tamu yang sangat istimewa, tamu yang akan memberikan begitu banyak kebaikan kepada kita. 
Setidaknya ada 4(empat) bentuk persiapan yang harus dilakukan oleh seorang muslim dalam menyongsong Ramadhan yakni; persiapan ruhiah (spiritual), persiapan fikriah (ilmu), persiapan jazadiah (fisik), dan persiapan maaliah (dana).
Persiapan ruhiah; 
Dalam memasuki bulan ramadhan kita harus mensucikan diri dari segala dosa baik itu dosa kepada Allah maupun dosa dengan sesama manusia. Membersihkan diri dari dosa kepada Allah dengan memperbanyak dzkir, istighfar, dan taubat. Sedangkan membersihkan diri dari dosa kepada sesama manusia adalah dengan meminta maaf dan menyambung silaturrahim. Silaturrahim yang terbaik adalah dengan berkunjung, tetapi jika itu tak dapat dilakukan, maka cukup dengan surat atau telpon.
Persiapan fikriah; 
Persiapan dari sisi ini juga penting, karena banyaknya amalan yang terdapat dalam bulan ramadhan yang kesemuanya membutuhkan ilmu. Bekal ilmu yang kita miliki harus memadai sebelum memasuki bulan ramadhan. Jangan sampai kita baru banyak bertanya tentang segala hal ketika sudah memasuki bulan ramadhan. Karena segala amal harus dilandasi dengan ilmu, tidak boleh ikut-ikutan. Sekaranglah saatnya untuk banyak bertanya tentang segala hal yang belum jelas.
Persiapan jazadiah; 
Banyaknya ibadah dalam bulan ramadhan sudah tentu membutuhkan fisik yang prima. Sangat disayangkan jika kita tidak optimal dalam melaksanakan ibadah ramadhan karena jatuh sakit akibat kelalaian kita dalam menjaga kesehatan dan stamina. Oleh sebab itu kita harus menghindari melakukan pekerjaan yang membutuhkan fisik yang berat pada bulan ramadhan, misalnya mengecat rumah, berbelanja untuk keperluan lebaran, dll. Sebaiknya pekerjaan – pekerjaan tersebut dilakukan sebelum masuk ramadhan.
Persiapan maaliah: 
Ramadhan sering juga disebut bulan infaq, oleh sebab itu supaya kita tidak tertinggal dalam ibadah yang satu ini kita hendaknya memiliki bekal dana yang cukup. Mulai sekarang hendaknya kita mulai mengatur rencana keuangan kita. Hindari pengeluaran yang tak perlu. Karena harga biasanya naik di bulan ramadhan maka sedapat mungkin pada bulan ini kita sudah berbelanja untuk kebutuhan ramadhan.
Mudah-mudahan dengan persiapan yang baik kita mampu menyambut bulan Ramadhan 1433 H dengan perasan yang gembira tanpa keluh kesah, amiin.



14 Kiat sukses Ramadhan 1433 H

Agar kita dapat sukses dalam bulan ramadhan 1433 H nanti, berikut beberapa kiat:
1. Niat puasa yang ikhlas semata-mata karena Allah swt.
2. Berpuasa dengan ilmu
3. Mengakhirkan sahur ; batas sahur adalah adzan subuh bukan imsak
4. Menyegerakankan berbuka puasa
5. Memperbanyak tilawah, al qur`an minimal 1juz 1hari, sehingga dapat khatam selama bulan ramadhan
6. Memperbanyak doa, zikir, dan shalawat di setiap kesempatan; hindari melakukan ghibah (gosip) dan fitnah
7. Melaksanakan shalat fardhu 5 kali sehari secara berjamaah di masjid / mushalla
8. Memperbanyak shalat sunnah terutama shalat malam / tarwih baik sendiri maupun berjamaah
9. Menunaikan zakat
10. Memperbanyak infaq, shadaqah dan memberi buka puasa(ta`jil)
11. Menghadiri majelis-majlis ilmu, hindari majelis yang tak bermanfaat
12. Melaksanakan umrah jika mampu; umrah di bulan ramadhan nilainya sama dengan haji
13. I`tikaf di masjid terutama di sepuluh hari terakhir; amalan ini tidak pernah ditinggalkan oleh rasulullah saw; seharusnya kita sebagai ummatnya meneladaninya.
14. Menganggap ramadhan 1433 H adalah ramadhan yang terakhir bagi kita sehingga berusaha untuk melakukan yang terbaik dibandingkan ramadhan sebelumnya.

Mudah –mudahan tausiah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan Allah memberikan kita kekuatan sehingga kita dapat melaksanakan ibadah ramadhan dengan optimal, amiin ya Rabbal alamiin


Menyambut Ramadhan 1433 H 
Admin Masa Depanku berucap:

Mohon Maaf Lahir Batin 
Atas segala dosa dan khilaf

Info Takaful: 0853 1232 7515 dan 0881 808 6675(mobile) 021 8845563

Rabu, 20 Juni 2012

REFRESH: PEMBAYARAN KONTRIBUSI LANJUTAN


A. MELALUI ON LINE PAYMENT:
 1. Peserta datang ke kantor Pos berlogo SOPP atau ke Bank  Syariah Mandiri
2. Sebutkan nomor polis pada petugas
3. Pastikan anda mendapatkan bukti pembayaran
B. MELALUI NET BANKING:
1. Peserta sudah harus terdaftar dan memiliki fasilitas net banking pada Bank Syariah Mandiri
2. Pilih menu “Pembayaran”
3. Pilih jenis pebayaran “ Asuransi Takaful”
4. Masukkan nomor polis pada kolom pembayaran
5. Cetak dan simpan bukti transaksi pembayaran net banking.
C. MELALUI JARINGAN ATM:
1. Pilih menu transfer antar bank.
2. Masukkan kode rekening tujuan, terdiri dari: kodebank (013 untuk Bank Permata Syariah atau 147 untukBMI) + kode bin (8987) + 11 angka pertama no polis + kode transaksi (0). contoh bisa di klik di sini.
D. MELALUI AUTODEBET:
1. Peserta mengisi formulir yang disediakan oleh Takaful Keluarga.
2. Formulir yang sudah diisi, diserahkan ke Kantor Takaful Keluraga disertai dokumen pendukung lainnya.
3. Proses pendebitan akan dilakukan setelah mendapat konfirmasi dari bank.
E. MELALUI SETORAN TUNAI:
1. Peserta mengisi formulir setoran tunai yang tersedia di Bank Muamalat Indonesia.
2. Tuliskan nomor polis anda pada kolom rekening tujuan.

Konfirmasi Penerimaan Kontribusi:
1. Harap dipastikan bahwa nomor polis atau kode pembayaran peserta telah tercantum pada kolom berita pada aplikasi pengiriman uang di Bank, dan peserta memiliki bukti pembayaran dari Bank.
2. Bukti pembayaran dari bank dapat disampaikan ke kantor Takaful keluarga atau melalui email dengan alamat : buktibayar_atk@takaful.com
3. konfirmasi melalui sms akan disampaikan kepada peserta bilamana pembayaran telah diterima dan dibukukan dalam system Takaful Keluarga.
4. Bilamana anda belum mendapatkan konfirmasi penerimaan kontribusi, mohon dapat menghubungi layanan peserta :
(021)  7919 0005
0807 100 3456 (pulsa lokal)








Update Data Kepesertaan



UPDATE DATA KEPESERTAAN ANDA

Perbaharui data kepesertaan anda dengan mengirimkan data terbaru anda melalui sms:
no.polis#namalengkap#alamat surat menyurat#no. handpone#email
kirim ke:
0877 8816 4000
contoh:
012004001234042#Siti Hasannah No 77 Depok#081 1234 5678#s.hasannah@yahoo.com

Kuntungan:
Takaful akan memberikan layanan peserta di antaranya:
1.     Notifikasi Penerbitan Polis
2.     Konfirmasi Pembayaran dan Penagihan Premi Lanjutan
3.     Notfikasi Pembayaran Premi Lanjutan
4.     Notifikasi Pembayaran Klaim
5.     Layanan Loyalti Program dan Prime Customer

Layanan Peserta:
021 7919 0005
0807 100 3456 (pulsa lokal)




Kamis, 14 Juni 2012

SEDEKAH SEPENUH ISI BUMI TERTOLAK DI AKHIRAT

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat orang kafir akan didatangkan lalu ditanyakan kepadanya, ‘Bagaimana menurutmu seandainya kamu mempunyai emas sepenuh isi bumi apakah kamu mau menebus (siksaan) dengannya?’. Dia menjawab, ‘Iya tentu saja.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya dahulu -di dunia- kamu diminta sesuatu yang lebih mudah daripada itu [akan tetapi kamu enggan dan tetap berbuat syirik].’.” (HR. Bukhari [6538] dan Muslim [2805])

Betapa tidak ada nilainya kekayaan dunia semata jika tidak disertai dengan keimanan. Oleh sebab itu sebanyak apa pun harta yang dimiliki oleh seseorang jika tidak dilandasi dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, maka di akherat harta itu tidak bermanfaat bagi pemiliknya. Sebagaimana Allah ta’ala tegaskan hal ini dalam ayat (yang artinya), “Pada hari itu -kiamat- tidak bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).

Hati yang selamat artinya tidak bakhil, yakin dalam ketaatan disemua lini ibadah, ia mengutamakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya dengan keimanan penuh tidak mempan tipuan syetan. Berhasil melampui Ujian keimanan, maka selain datang ketenangan, kehidupannya juga diliputi keberkahan rizki. Harta yang datang itu ialah harta yang membawanya selamat, baik dari asalnya dan penyalurannya karena bertujuan redho Allah SWT, berpasrah diri terhadap ketentuan Allah SWT, tidak banyak waktunya terbuang karena hitungan keraguan yang dahsyat.

Setan ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah Ta'ala berfirman:
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.

Kesulitan dan kesedihan dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang menjaga keimanan mereka akan terlupakan hanya dengan satu celupan kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan dengan satu celupan siksa di neraka, na’udzu billahi min dzalik…

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.’ Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.’.” (HR. Muslim [2807])

Orang yang dermawan akan menjadikan diri mereka boss atas diri, harta dan hatinya.Dia benar- benar pandai mengelola kepemilikan dari semua itu, sehingga dia justru tidak menjadi budak dari materi yang dimilikinya. Betapa tidak, harta dan atau kepintaran yang dia miliki dengan ikhlasnya dia berikan untuk menjadi sumber puncak kebahagiaannya menggapai jaminan kebahagiaan dalam rahmat Allah SWT karena Allah SWT redho kepadanya


Yusuf Mansur Network

Info: 0853 1232 7515 dan 0881 808 6675(mobile) 021 8845563